Minggu, 31 Juli 2011

Hari tak bertuan.

   Dihari tak bertuan malaikat pelindungku tersenyum mendampinggi dengan kotak persembahan ditangannya.
Kemudian menghamparkan permadani di taman dibawah naungan raksasa hijau.
   Dimana kami bisa menikmati semua ketulusan dan kasih sayang.
Namun hari tak bertuan tak pernah datang lagi.
   Karena rajaku adalah penguasa kehidupan dan segala kebebasan yang ada di istananya
Lalu entah mengapa malaikatku tak lagi tersenyum dengan air mata membasahi jubah putihnya
   Dia kembangkan sayapnya dan pergi.
Surga kecilnya telah berubah menjadi neraka, Rajanya telah menjadi iblis.
   Maka ia membekukan hatinya sendiri menjadi batu.
Supaya bisa meninggalkan Aureola-mungilnya yang dikurung di menara. .

Itu adalah dongeng yang kuceritakan pada angin, tapi anginpun tak perduli.